Tahukan
Anda bahwa tanggl 26 juli merupakan hari yang sangat penting dalam perpuisian di Indonesia. Tanggl 26 juli bukan saja ulang tahun Mick Jagger yang genap berusia 70 tahun tetapi juga merupakan Hari Puisi
Indonesia. Hari Puisi Indonesiaini yang diambil dari hari lahir
Chairil Anwar sebagai apresiasi dan penghargaan atas dedikasi kepenyairannya
pada kebangkitan puisi modern dengan semangat kebangsaan. Sebagai hari yang tak
kalah sejarahnya, hari lahirnya Chairil Anwar mudah diterima oleh semua pihak
di Indonesia. Jadi 26 Juli dianggap lebih tepat dijadikan hari puisi Indonesia.
Dengan adanya Hari
Puisi Indonesia diharapkan mampu mengembalikan jiwa dan semangat generasi
penerus bangsa dan mencoba untuk mengingat seorang maestro besar yang telah
mencatatkan sejarah serta memancangkan tonggak perpuisian di Indonesia. Seorang
“binatang jalang, dari kumpulan yang terbuang” yang telah mengajarkan perlawanan
terhadap zaman yang sudah kehilangan ruhnya. Di saat itu bangsa Indonesia
sedang mempertaruhkan segenap jiwa raga untuk sesuatu yang hakiki yang bernama
kemerdekaan.
Banyak hal yang perlu
digali dari kekuatan-kuatan puisi-puisi Chairil. Khususnya yang berhubungnya
dengan sebagian besar karyanya yang dominan lahir pada zaman penjajahan Jepang
yang memiliki semangat revolusi, tidak takut menentang kekuasaan para penjajah.
Puisi-puisi Chairil itu, diduganya lahir dari semangat propaganda Jepang
terhadap daerah jajahannya. Semangat propaganda itu, berkemungkinan muncul dari
propaganda Jepang di media-media massa yang diterbitkan Jepang. Di
contohkannya, seperti puisi “Aku” dan “Di Ponegoro”. Puisi telah lahir dari
rasa nyeri akan dunia ini. Puisi-puisi akan terus lahir dan mengalir seperti
perjuangan terhadap kemanusian yang tak bisa dihentikan. Puisi-puisi akan terus
lahir walau setengah dunia ini rusak oleh tangan-tangan manusia.
*) Disarikan dari berbagai sumber